Sabtu, 27 April 2019
APAKAH FOREX ITU HALAL ATAU HARAM
Analisa teknikal seringkali memukau para trader pemula. Adakalanya angka-angka yg disebutkan bagaikan goal pergerakan price tercapai. Kalaupun nggak persis menggapai angka yg diperkirakan, setidaknya hanya berjarak 5-10 pips saja. Utk para pemula, ini yakni sesuatu yg ajaib.
Pasti saja studi pola harga tidaklah “ilmu terawangan” ala paranormal. Enggak ada kepulan asap kemenyan atau dupa. Studi teknikal enggak membutuhkan “lelaku” alias ritual mistis semisal bertapa di puncak gunung yang sunyi atau dalam gua yg gelap. Tidak ada.
Faktanya: studi teknikal yakni pengetahuan yang dpt dipelajari siapa saja dgn MUDAH.
MUDAH?
(Penulis bisa menonton dahi Anda berkerut. Beberapa di antara Anda sampai-sampai menyeringai sinis. Bukan, bukan Anda. Yg saya maksud ialah orang lain.)
Jika memang semudah itu, mengapa banyak sekali trader yg menjumpai kerugian demi loss sehingga menguras habis modalnya?
Jawabnya yaitu sebab mereka menempuh kaidah yg salah dalam mendidik studi teknikal. Hampir seluruh trader pemula melompat berlebihan jauh jitu ke ranah praktis, tanpa pakai sempat ingin mendidik dasar-dasar yg usah dimiliki dalam mengerjakan studi teknikal. Ibarat belajar silat, mau tak pengen Anda perlu berlatih badan terlebih dahulu, mendidik kuda-kuda, mengerti langkah, baru selanjutnya mempraktikkan jurus. Di samping itu, Anda juga memerlukan sport yg periodik & berkesinambungan. Mustahil Anda sanggup menjadi pendekar silat pilih tanding nggak usah menggunakan tahapan-tahapan tersebut.
Dalam trading pun demikian. Sebelum menggunakan analisa teknikal dalam trading, Anda usah menafsirkan beserta menguasai dasar-dasarnya dahulu. Nah, kali ini kami hendak memberikan strategi kepada Anda, bagaimana proses memahirkan analisa teknikal dengan benar. Tanpa menguasai 3 kasus ini, lebih-lebih GEORGE SOROS pun akan gagal dlm trading.
APAKAH FOREX ITU HALAL ATAU HARAM
1. Pahami dulu draf analisa teknikal
Yg pertama: “market action discounts everything”.
Para wanita, kendalikan diri Anda. Ini nggak semacam hrg promosi yang ada di mall. 🙂
Menurut para penganut aliran analisa pola harga murni, pertukaran pergerakan nilai yg kita lihat di grafik yakni cerminan dari semua kabar yg beredar di pasar. Yg signifikan yaitu mau ke mana harga bergerak, enggak mengapa value sanggup begini dgn kata lain begitu. Intinya, para analis pola harga tak berlebihan care pada berita-berita yang beredar sebagaimana para analis fundamental.
Yg ke-2: “price moves in trend”.
Nilai selalu bergerak dlm trend. Setidaknya ada 3 model trend yang butuh Anda ketahui, yaitu: uptrend, downtrend serta sideways. Begitu Anda bisa merekognisi trend yang sedang berlangsung, Anda akan dpt manfaatkan kans yang ada.
Yang ke-3: “history repeats itself”.fossil
Bung Karno pernah berkata, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Dlm ulasan teknikal pun prinsip ini dijadikan pedoman. Perilaku market tercermin dalam design pergerakan nilai yg cenderung berulang dari waktu ke waktu. Di halaman didikan kami, Anda dpt mengarahkan pelbagai design pola harga (candlestick pattern) maupun price pattern. Bila Anda dpt mengenali suatu pola, maka Anda mampu memperkirakan ke mana value bakal bergerak. Dengan demikian, besar berkesempatan Anda hendak bisa memperoleh laba dari pergerakan nilai selanjutnya.
APAKAH FOREX ITU HALAL ATAU HARAM
2. Pahami dulu tema trend
Kaum hawa umumnya fasih celotehan berkenaan trend fashion. Mayoritas mereka beranggapan mengenakan fashion yang sudah out of date dengan kata lain “nggak nge-tren lagi” merupakan sebuah pantangan.
trendBerdasarkan arahnya, trend dibagi menjelma tiga, yakni trend naik (uptrend), turun (downtrend) bersama sideway (sering dikenal dengan juga “flat”). Nah, dengan bimbingan apa caranya agar selamat? Ikuti trend yg berlangsung wkt itu. Jika trend-nya yakni naik (uptrend), maka plan yang paling masuk akal merupakan memeriksa area buy (beli). Sebaliknya jika trend-nya yakni turun (downtrend), dan sampai-sampai teknik yang benar-benar tanpa resiko yakni memeriksa posisi sell (jual).
Kalau sideway bagaimana? Ada 2 pilihan: tunggu hingga trend-nya pasti (ini benar-benar aman), dengan kata lain “bermain tik-tok”, yaitu sell dekat tahanan atas dengan kata lain buy dekat support.
APAKAH FOREX ITU HALAL ATAU HARAM
3. Pahami rancangan support dengan resistance
K'Lo Anda mengamati pergerakan harga, Anda mau menemukan bahwa price tidak sempat bergerak dalam garis lurus. Senantiasa ada masa kala harga berhenti bergerak naik, untuk sesudahnya lagi bergerak turun. Sebaliknya ada juga wkt saat value berhenti turun bersama selanjutnya kembali naik.
Tempat-tempat “berhentinya” price itu kita sebut saja dengan nama “penahan” atau “tahanan”. Nah, selanjutnya kita hendak mengidentifikasi dua rupa “penahan” pergerakan nilai itu, adalah yg dikenal dengan dengan support beserta resistance.
Ada petunjuk tdk ribet dlm menjelaskan support dengan resistance ini. Bayangkan Anda sedang berada dlm sebuah kamar yg tentu memperoleh lantai dan langit-langit. Di tangan Anda ada sebuah benda, contohnya bola. Jika Anda melemparkan bola tersebut ke sisi langit-langit, gede probabilitas bola tersebut akan lagi turun sebab tertahan oleh langit-langit. Sebaliknya, kalau bola tersebut Anda jatuhkan ke lantai, besar boleh jadi bola tsb hendak memantul karena ditahan oleh lantai.
APAKAH FOREX ITU HALAL ATAU HARAM
Playing ball
Tahanan Bawah beroperasi sebagaimana lantai. Peringkat support menahan jatuhnya harga. Sedangkan tahanan atas berprofesi seperti langit-langit ruang tersebut, yang menahan naiknya pergerakan harga. Itulah sebabnya peringkat terbaik bakal mengambil bagian berbelanja (buy) yakni di daerah support, karna gede potensinya price hendak lagi bergerak naik dari sana. Sebaliknya, level terbagus bakal mengambil area jual (sell) ialah bagian resistance, krn besar berkesempatan harga mau kembali bergerak turun selepas tertahan oleh resistance.
Meskipun demikian, tahanan bawah serta resistance ini tak selamanya mampu menahan pergerakan harga. Ada kalanya pergerakan value begitu hebatnya shg dpt menembus pertahanan tahanan bawah alias resistance.
