Minggu, 19 Mei 2019
BELAJAR TRADING FOREX DI SIDOARJO
Ulasan pola harga kadang-kadang memukau para pemain pemula. Adakalanya angka-angka yg disebutkan sebagai tujuan pergerakan harga tercapai. Kalaupun enggak persis sampai angka yang diperkirakan, setidaknya hyn berjarak 5-10 pips saja. Utk para pemula, ini adalah sesuatu yang ajaib.
Tentu saja ulasan teknikal bukanlah “ilmu terawangan” ala paranormal. Tidak ada kepulan asap kemenyan dengan kata lain dupa. Analisa pola harga nggak membutuhkan “lelaku” dengan kata lain ritual mistis semisal bertapa di puncak gunung yang sunyi alias dalam gua yang gelap. Nggak ada.
Faktanya: analisa teknikal adalah sains yang dpt dipelajari siapa saja dengan MUDAH.
MUDAH?
(Saya sanggup memandang dahi Anda berkerut. Beberapa di antara Anda lebih-lebih menyeringai sinis. Bukan, tak Anda. Yg penulis maksud yaitu orang lain.)
Bila benar-benar semudah itu, mengapa byk sekali pemain yang mengalami kerugian demi kerugian shg menguras habis modalnya?
Jawabnya adalah karna mereka menempuh bimbingan yg salah dlm mengajarkan studi teknikal. Hampir semua trader pemula melompat amat jauh tepat ke ranah praktis, tanpa pakai tahu pengen mendidik dasar-dasar yg kudu dimiliki dlm melaksanakan analisa teknikal. Ibarat berlatih silat, pengen tidak mau Anda butuh belajar tubuh terlebih dahulu, mengajarkan kuda-kuda, memahami langkah, baru sesudahnya menerapkan jurus. Di samping itu, Anda juga membutuhkan latihan jasmani yg periodik dan berkesinambungan. Mustahil Anda dapat menjelma pendekar silat pilih tanding nggak pake lewat tahapan-tahapan tersebut.
Dalam transaksi trading pun demikian. Sebelum mengaplikasikan analisa pola harga dlm trading, Anda perlu menafsirkan dan menguasai dasar-dasarnya dahulu. Nah, kali ini kami mau mengasihkan proses kepada Anda, gimana sistem membimbing ulasan pola harga dengan benar. Minus menguasai 3 perihal ini, terlebih GEORGE SOROS pun bakal gagal dalam trading.
BELAJAR TRADING FOREX DI SIDOARJO
1. Pahami dulu sketsa studi teknikal
Yg pertama: “market action discounts everything”.
Para wanita, kendalikan diri Anda. Ini nggak semacam discount yang ada di mall. 🙂
Menurut para penganut aliran ulasan teknikal murni, pergantian pergerakan harga yang kita lihat di grafik ialah cerminan dari seluruh informasi yg beredar di pasar. Yg signifikan yaitu hendak ke mana value bergerak, nggak mengapa price bisa begini alias begitu. Intinya, para analis pola harga tak betul-betul concern pada berita-berita yg beredar sebagaimana para analis fundamental.
Yg ke-2: “price moves in trend”.
Price selamanya bergerak dalam trend. Setidaknya ada 3 jenis trend yang harus Anda ketahui, yaitu: uptrend, downtrend serta sideways. Begitu Anda dapat mengenali trend yg sedang berlangsung, Anda bakal dapat manfaatkan probabilitas yang ada.
Yg ke-3: “history repeats itself”.fossil
Bung Karno sempat berkata, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Dalam analisa teknikal pun doktrin ini dijadikan pedoman. Perilaku pasar tercermin dalam rupa pergerakan nilai yang miring berulang dari wkt ke waktu. Di halaman pelajaran kami, Anda mampu membimbing pelbagai skema candlestick (candlestick pattern) maupun price pattern. Bila Anda mampu mengenali suatu pola, lalu Anda bisa memperkirakan ke mana price bakal bergerak. Dgn demikian, gede berkesempatan Anda bakal dpt memperoleh cuan dari pergerakan harga selanjutnya.
BELAJAR TRADING FOREX DI SIDOARJO
2. Pahami dulu sketsa trend
Kaum hawa lazimnya fasih celotehan tentang trend fashion. Mayoritas mereka berpendapat mengenakan pakaian yang sudah out of date dgn kata lain “nggak nge-tren lagi” ialah sebuah pantangan.
trendBerdasarkan arahnya, trend dibagi berubah tiga, merupakan trend naik (uptrend), turun (downtrend) dengan sideway (sering dikenal dengan juga “flat”). Nah, bagaimana caranya agar selamat? Ikuti trend yg berlangsung waktu itu. Kalo trend-nya adalah naik (uptrend), lalu plan yang sungguh masuk akal yaitu berburu daerah buy (beli). Sebaliknya kalo trend-nya adalah turun (downtrend), hingga tips-tips yg sangat nggak beresiko merupakan memilih daerah sell (jual).
Kalau sideway bagaimana? Ada 2 pilihan: diamkan hingga trend-nya jelas (ini sungguh aman), atau “bermain tik-tok”, ialah sell dekat tahanan atas dengan kata lain buy dekat support.
BELAJAR TRADING FOREX DI SIDOARJO
3. Pahami konsepsi support dan resistance
Kalo Anda mengamati pergerakan harga, Anda hendak mendapatkan bahwa price tak sudah bergerak dlm garis lurus. Selalu ada masa selagi price berhenti bergerak naik, untuk selanjutnya kembali bergerak turun. Sebaliknya ada juga masa selagi value berhenti turun beserta kemudian lagi naik.
Tempat-tempat “berhentinya” price itu kita sebut saja dengan nama “penahan” dgn kata lain “tahanan”. Nah, selanjutnya kita bakal mengidentifikasi 2 ragam “penahan” pergerakan value itu, ialah yang dikenal dengan dengan tahanan bawah dan resistance.
Ada tata cara tdk ribet dalam memberi tahu tahanan bawah beserta tahanan atas ini. Bayangkan Anda sedang berada dlm sebuah wadah yang pasti mendapatkan lantai & langit-langit. Di tangan Anda ada sebuah benda, perumpaannya bola. Kalau Anda melemparkan bola tsb ke arah langit-langit, besar probabilitas bola tsb hendak lagi turun sebab tertahan oleh langit-langit. Sebaliknya, kalo bola tsb Anda jatuhkan ke lantai, gede kemungkinan bola tsb akan memantul karena ditahan oleh lantai.
BELAJAR TRADING FOREX DI SIDOARJO
Playing ball
Support berprofesi seperti lantai. Ambang support menahan jatuhnya harga. Sedangkan tahanan atas berprofesi semacam langit-langit ruangan tersebut, yang menahan naiknya pergerakan harga. Itulah sebabnya level terbagus buat mengambil posisi beli (buy) yaitu di bagian support, sebab gede boleh jadi harga akan kembali bergerak naik dari sana. Sebaliknya, level terbagus untuk mengambil wilayah jual (sell) yakni wilayah resistance, karna gede boleh jadi price bakal kembali bergerak turun selesai tertahan oleh resistance.
Meskipun demikian, support serta resistance ini tak selamanya bisa menahan pergerakan harga. Ada kalanya pergerakan harga begitu hebatnya sehingga dapat menembus pertahanan tahanan bawah alias resistance.
