Selasa, 20 Agustus 2019
MEMBACA BERITA FUNDAMENTAL FOREX
Studi teknikal terkadang memukau para trader pemula. Kadang-Kadang angka-angka yg disebutkan sebagai tujuan pergerakan price tercapai. Kalaupun nggak persis sampai angka yang diperkirakan, setidaknya sekadar berjarak 5-10 pips saja. Utk para pemula, ini yakni sesuatu yang ajaib.
Puguh saja analisa pola harga bukanlah “ilmu terawangan” ala paranormal. Nggak ada kepulan asap kemenyan dengan kata lain dupa. Studi teknikal nggak memerlukan “lelaku” dengan kata lain ritual mistis semisal bertapa di puncak gunung yg sunyi dengan kata lain dlm gua yang gelap. Enggak ada.
Faktanya: analisa teknikal ialah sains yang dapat dipelajari siapa saja dengan MUDAH.
MUDAH?
(Penulis sanggup menengok dahi Anda berkerut. Beberapa di antara Anda malahan menyeringai sinis. Bukan, tanpa Anda. Yang saya maksud adalah orang lain.)
K'Lo kenyataannya semudah itu, mengapa byk sekali trader yg mengalami kerugian demi tekor shg menguras habis modalnya?
Jawabnya adalah karena mereka menempuh petunjuk yang salah dlm mengarahkan ulasan teknikal. Hampir seluruh pemain pemula melompat terlampau jauh spontan ke ranah praktis, nggak pake sempat pengen melatih dasar-dasar yg wajib dimiliki dalam menjalankan analisa teknikal. Ibarat berlatih silat, mau tidak hendak Anda usah belajar keadaan fisik terlebih dahulu, mendidik kuda-kuda, menafsirkan langkah, baru sesudahnya mempergunakan jurus. Di samping itu, Anda juga memerlukan olah tubuh yang rutin & berkesinambungan. Mustahil Anda mampu menjelma pendekar silat pilih tanding nggak usah memakai tahapan-tahapan tersebut.
Dlm trading pun demikian. Sebelum mengaplikasikan ulasan pola harga dlm trading, Anda usah mengerti beserta menguasai dasar-dasarnya dahulu. Nah, kali ini kami akan menyampaikan program kepada Anda, gimana teknik mengarahkan ulasan teknikal dengan benar. Tanpa menguasai 3 perkara ini, terlebih GEORGE SOROS pun mau gagal dlm trading.
MEMBACA BERITA FUNDAMENTAL FOREX
1. Pahami dulu konsepsi analisa teknikal
Yang pertama: “market action discounts everything”.
Para wanita, kendalikan diri Anda. Ini tidak semacam harga promosi yg ada di mall. 🙂
Menurut para penganut aliran analisa teknikal murni, transisi pergerakan value yang kita lihat di grafik ialah cerminan dari seluruh berita yg beredar di pasar. Yang berarti yakni ingin ke mana price bergerak, tidak mengapa nilai dpt begini alias begitu. Intinya, para analis teknikal tak banget care pada berita-berita yang beredar sebagaimana para analis fundamental.
Yg ke-2: “price moves in trend”.
Harga senantiasa bergerak dalam trend. Setidaknya ada tiga jenis trend yg perlu Anda ketahui, yaitu: uptrend, downtrend beserta sideways. Begitu Anda bisa mengenali trend yang sedang berlangsung, Anda akan dpt manfaatkan prospek yang ada.
Yg ke-3: “history repeats itself”.fossil
Bung Karno sempat berkata, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Dalam analisa pola harga pun hukum ini dijadikan pedoman. Perilaku pasar tercermin dlm patron pergerakan nilai yang berat berulang dari waktu ke waktu. Di halaman bimbingan kami, Anda bisa mengarahkan pelbagai reka bentuk pola harga (candlestick pattern) maupun price pattern. K'Lo Anda sanggup mengenali suatu pola, dan sampai-sampai Anda sanggup memperkirakan ke mana harga bakal bergerak. Dgn demikian, gede potensinya Anda bakal dapat memperoleh cuan dari pergerakan price selanjutnya.
MEMBACA BERITA FUNDAMENTAL FOREX
2. Pahami dulu tema trend
Kaum hawa kebanyakan fasih perkataan berkenaan trend fashion. Mayoritas mereka beranggapan mengenakan fashion yg udah out of date dgn kata lain “nggak nge-tren lagi” merupakan sebuah pantangan.
trendBerdasarkan arahnya, trend dibagi menjelma tiga, merupakan trend naik (uptrend), turun (downtrend) bersama sideway (sering dikenal dengan juga “flat”). Nah, gimana caranya agar selamat? Ikuti trend yg berlangsung saat itu. Kalo trend-nya adalah naik (uptrend), dan sampai-sampai plan yang paling masuk akal adalah menyelidik lokasi buy (beli). Sebaliknya jika trend-nya yaitu turun (downtrend), hingga aneka tips yang amat tidak beresiko merupakan memilih posisi sell (jual).
Kalau sideway bagaimana? Ada 2 pilihan: beri waktu sampai trend-nya jelas (ini paling aman), dgn kata lain “bermain tik-tok”, adalah sell dekat tahanan atas alias buy dekat support.
MEMBACA BERITA FUNDAMENTAL FOREX
3. Pahami sketsa tahanan bawah dengan resistance
Jika Anda mengamati pergerakan harga, Anda mau menjumpai bahwa harga tak sempat bergerak dalam garis lurus. Selamanya ada waktu saat harga stop bergerak naik, bakal setelah itu lagi bergerak turun. Sebaliknya ada juga wkt saat price berhenti turun bersama lantas kembali naik.
Tempat-tempat “berhentinya” harga itu kita sebut saja dgn nama “penahan” atau “tahanan”. Nah, selanjutnya kita akan mengidentifikasi 2 ragam “penahan” pergerakan value itu, ialah yang dikenal dengan dengan support & resistance.
Ada metode mudah dlm menjelaskan tahanan bawah serta resistance ini. Bayangkan Anda sedang berada dlm sebuah kamar yg tentu memperoleh lantai beserta langit-langit. Di tangan Anda ada sebuah benda, umpamanya bola. Bila Anda melemparkan bola tersebut ke arah langit-langit, besar berpeluang bola tsb hendak kembali turun karena tertahan oleh langit-langit. Sebaliknya, kalau bola tersebut Anda jatuhkan ke lantai, besar berpeluang bola tsb mau memantul sebab ditahan oleh lantai.
MEMBACA BERITA FUNDAMENTAL FOREX
Playing ball
Support bekerja seperti lantai. Jenjang support menahan jatuhnya harga. Sedangkan resistance berkarya semacam langit-langit kamar tersebut, yg menahan naiknya pergerakan harga. Itulah sebabnya level terbagus utk mengambil daerah membeli (buy) merupakan di daerah support, karna gede berkesempatan nilai mau lagi bergerak naik dari sana. Sebaliknya, peringkat terbaik untuk mengambil area jual (sell) yakni wilayah resistance, karena besar prospeknya harga bakal lagi bergerak turun sesudah tertahan oleh resistance.
Meskipun demikian, tahanan bawah bersama resistance ini enggak selamanya mampu menahan pergerakan harga. Ada kalanya pergerakan harga begitu hebatnya shg dpt menembus pertahanan support alias resistance.
