Selasa, 29 Oktober 2019
BERITA FOREX INSTAFOREX
Ulasan teknikal terkadang memukau para trader pemula. Adakalanya angka-angka yg disebutkan selaku target pergerakan nilai tercapai. Kalaupun nggak persis sampai angka yg diperkirakan, setidaknya sekadar berjarak 5-10 pips saja. Utk para pemula, ini yakni sesuatu yang ajaib.
Puguh saja ulasan pola harga bukanlah “ilmu terawangan” ala paranormal. Tidak ada kepulan asap kemenyan alias dupa. Ulasan pola harga tidak membutuhkan “lelaku” dgn kata lain ritual mistis semisal bertapa di puncak gunung yg sunyi atau dalam gua yang gelap. Nggak ada.
Faktanya: ulasan teknikal merupakan pengetahuan yg sanggup dipelajari siapa saja dgn MUDAH.
MUDAH?
(Penulis sanggup menyaksikan dahi Anda berkerut. Beberapa di antara Anda bahkan menyeringai sinis. Bukan, enggak Anda. Yg penulis maksud ialah orang lain.)
Kalo sebenarnya semudah itu, mengapa banyak sekali pemain yg mengalami tekor demi kerugian sehingga menguras habis modalnya?
Jawabnya ialah krn mereka menempuh pola yang salah dalam mengajarkan analisa teknikal. Hampir seluruh trader pemula melompat terlampau jauh kontan ke ranah praktis, tidak perlu sempat pengen mendidik dasar-dasar yg wajib dimiliki dalam memperbuat analisa teknikal. Ibarat belajar silat, mau enggak kepingin Anda harus berlatih keadaan tubuh terlebih dahulu, membimbing kuda-kuda, mengerti langkah, baru selanjutnya mempergunakan jurus. Di samping itu, Anda juga memerlukan latihan jasmani yg berkala dan berkesinambungan. Mustahil Anda dapat menjelma pendekar silat seleksi tanding nggak usah menggunakan tahapan-tahapan tersebut.
Dlm trading pun demikian. Sebelum mempraktikkan analisa pola harga dlm trading, Anda perlu mengerti beserta menguasai dasar-dasarnya dahulu. Nah, kali ini kami akan membagikan tips kepada Anda, dengan aturan apa petunjuk memahirkan studi teknikal dgn benar. Tanpa menguasai 3 kondisi ini, terlebih GEORGE SOROS pun bakal gagal dlm trading.
BERITA FOREX INSTAFOREX
1. Pahami dulu rencana analisa teknikal
Yg pertama: “market action discounts everything”.
Para wanita, kendalikan diri Anda. Ini nggak semacam hrg promo yang ada di mall. 🙂
Menurut para penganut aliran ulasan pola harga murni, transformasi pergerakan price yang kita lihat di grafik ialah cerminan dari seluruh info yang beredar di pasar. Yg berarti adalah kepingin ke mana value bergerak, nggak mengapa nilai dpt begini dengan kata lain begitu. Intinya, para analis pola harga tak banget peduli pada berita-berita yg beredar sebagaimana para analis fundamental.
Yang ke-2: “price moves in trend”.
Value selamanya bergerak dlm trend. Setidaknya ada 3 jenis trend yg perlu Anda ketahui, yaitu: uptrend, downtrend serta sideways. Begitu Anda dapat mengenali trend yang sedang berlangsung, Anda akan dpt manfaatkan peluang yang ada.
Yang ke-3: “history repeats itself”.fossil
Bung Karno sudah berkata, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Dalam ulasan pola harga pun pendirian ini dijadikan pedoman. Perilaku pasar tercermin dalam jenis pergerakan price yg condong berulang dari wkt ke waktu. Di halaman pengasuhan kami, Anda sanggup mengarahkan pelbagai reka bentuk candlestick (candlestick pattern) ataupun price pattern. Jika Anda mampu mengenali suatu pola, lalu Anda sanggup memperkirakan ke mana harga akan bergerak. Dengan demikian, gede potensinya Anda mau dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan price selanjutnya.
BERITA FOREX INSTAFOREX
2. Pahami dulu ide trend
Kaum hawa rata-rata fasih ujaran berhubungan trend fashion. Mayoritas mereka memandang mengenakan fashion yang udah out of date alias “nggak nge-tren lagi” adalah sebuah pantangan.
trendBerdasarkan arahnya, trend dibagi menjelma tiga, yaitu trend naik (uptrend), turun (downtrend) bersama sideway (sering dikenal dengan juga “flat”). Nah, dengan cara apa caranya supaya selamat? Ikuti trend yang berlangsung wkt itu. Bila trend-nya ialah naik (uptrend), dan sampai-sampai plan yang paling masuk akal merupakan melacak wilayah buy (beli). Sebaliknya bila trend-nya merupakan turun (downtrend), hingga prosedur yang paling nggak beresiko yakni berburu bagian sell (jual).
Kalau sideway bagaimana? Ada 2 pilihan: diamkan hingga trend-nya jelas (ini amat aman), dgn kata lain “bermain tik-tok”, yakni sell dekat resistance atau buy dekat support.
BERITA FOREX INSTAFOREX
3. Pahami konsepsi tahanan bawah dengan resistance
K'Lo Anda mengamati pergerakan harga, Anda hendak menemukan bahwa value tak sempat bergerak dalam garis lurus. Terus-Menerus ada wkt selagi price berhenti bergerak naik, bakal kemudian lagi bergerak turun. Sebaliknya ada juga wkt momen nilai stop turun & kemudian lagi naik.
Tempat-tempat “berhentinya” harga itu kita sebut saja dgn nama “penahan” alias “tahanan”. Nah, selanjutnya kita mau mengidentifikasi dua variasi “penahan” pergerakan value itu, ialah yg dikenal dengan dgn tahanan bawah & resistance.
Ada arahan nggak ribet dalam memberi tahu tahanan bawah bersama tahanan atas ini. Bayangkan Anda sedang berada dalam sebuah kamar yang tentu mempunyai lantai bersama langit-langit. Di tangan Anda ada sebuah benda, ibaratnya bola. Kalau Anda melemparkan bola tersebut ke arah langit-langit, gede boleh jadi bola tersebut akan kembali turun krn tertahan oleh langit-langit. Sebaliknya, kalo bola tersebut Anda jatuhkan ke lantai, gede potensinya bola tersebut akan memantul krn ditahan oleh lantai.
BERITA FOREX INSTAFOREX
Playing ball
Support berprofesi sebagaimana lantai. Peringkat tahanan bawah menahan jatuhnya harga. Sedangkan resistance beroperasi semacam langit-langit tempat tersebut, yang menahan naiknya pergerakan harga. Itulah sebabnya peringkat maksimal utk mengambil wilayah pesan (buy) ialah di bagian support, karena gede berkesempatan price hendak lagi bergerak naik dari sana. Sebaliknya, ambang terbaik buat mengambil posisi jual (sell) yaitu area resistance, karena gede berkesempatan price mau kembali bergerak turun setelah tertahan oleh resistance.
Meskipun demikian, tahanan bawah dan resistance ini tidak selamanya mampu menahan pergerakan harga. Ada kalanya pergerakan harga begitu hebatnya sehingga dapat menembus pertahanan support atau resistance.
