
ANALISA FOREX HARIAN GRATIS
Analisa pola harga seringkali memukau para trader pemula. Adakalanya angka-angka yg disebutkan sbg tujuan pergerakan nilai tercapai. Kalaupun tidak persis mencapai angka yang diperkirakan, setidaknya semata-mata berjarak 5-10 pips saja. Untuk para pemula, ini yakni sesuatu yang ajaib.
Pasti saja analisa pola harga tidaklah “ilmu terawangan” ala paranormal. Tidak ada kepulan asap kemenyan dgn kata lain dupa. Studi teknikal tak membutuhkan “lelaku” dengan kata lain ritual mistis semisal bertapa di puncak gunung yg sunyi dengan kata lain dlm gua yang gelap. Tak ada.
Faktanya: analisa pola harga adalah keterampilan yg sanggup dipelajari siapa saja dgn MUDAH.
MUDAH?
(Saya bisa menonton dahi Anda berkerut. Beberapa di antara Anda sampai-sampai menyeringai sinis. Bukan, bukan Anda. Yang penulis maksud ialah orang lain.)
Kalau benar-benar semudah itu, mengapa banyak sekali trader yg menerima kerugian demi kerugian sehingga menguras habis modalnya?
Jawabnya ialah krn mereka menempuh arahan yang salah dalam mengarahkan studi teknikal. Hampir semua trader pemula melompat amat jauh langsung ke ranah praktis, nggak usah tahu mau melatih dasar-dasar yang mesti dimiliki dalam menjalani ulasan teknikal. Ibarat berlatih silat, hendak nggak ingin Anda perlu belajar badan terlebih dahulu, mendidik kuda-kuda, memahami langkah, baru kemudian mengimplementasikan jurus. Di samping itu, Anda juga membutuhkan sport yg periodik dan berkesinambungan. Mustahil Anda dpt berubah pendekar silat pilih tanding nggak pake menggunakan tahapan-tahapan tersebut.
Dalam trading pun demikian. Sebelum mempergunakan analisa pola harga dalam trading, Anda wajib menginterpretasikan beserta menguasai dasar-dasarnya dahulu. Nah, kali ini kami hendak menyampaikan cara kepada Anda, dengan jalan apa aneka tips membimbing studi teknikal dengan benar. Tanpa menguasai 3 problem ini, lebih-lebih GEORGE SOROS pun hendak gagal dlm trading.
ANALISA FOREX HARIAN GRATIS
1. Pahami dulu sketsa studi teknikal
Yang pertama: “market action discounts everything”.
Para wanita, kendalikan diri Anda. Ini tanpa semacam harga promosi yg ada di mall. 🙂
Menurut para penganut aliran ulasan pola harga murni, pertukaran pergerakan nilai yang kita lihat di grafik yaitu cerminan dari seluruh data yang beredar di pasar. Yang primer yakni hendak ke mana value bergerak, enggak mengapa nilai sanggup begini alias begitu. Intinya, para analis pola harga nggak banget care pd berita-berita yang beredar sebagaimana para analis fundamental.
Yang ke-2: “price moves in trend”.
Price selalu bergerak dlm trend. Setidaknya ada 3 rupa trend yang kudu Anda ketahui, yaitu: uptrend, downtrend dengan sideways. Begitu Anda bisa mengidentifikasi trend yg sedang berlangsung, Anda mau dpt manfaatkan kans yg ada.
Yg ke-3: “history repeats itself”.fossil
Bung Karno sempat berkata, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Dlm analisa pola harga pun pedoman ini dijadikan pedoman. Perilaku pasar tercermin dalam sketsa pergerakan harga yg condong berulang dari wkt ke waktu. Di halaman tuntunan kami, Anda sanggup memahirkan pelbagai model candlestick (candlestick pattern) ataupun price pattern. Bila Anda dpt mengidentifikasi suatu pola, maka Anda sanggup memperkirakan ke mana value bakal bergerak. Dengan demikian, besar kemungkinan Anda akan sanggup memperoleh keuntungan dari pergerakan price selanjutnya.
ANALISA FOREX HARIAN GRATIS

2. Pahami dulu konsepsi trend
Kaum hawa rata-rata fasih perkataan berhubungan trend fashion. Mayoritas mereka mengira mengenakan fashion yang udah out of date alias “nggak nge-tren lagi” yaitu sebuah pantangan.
trendBerdasarkan arahnya, trend dibagi menjadi tiga, adalah trend naik (uptrend), turun (downtrend) dengan sideway (sering disebut juga “flat”). Nah, dengan jalan apa caranya supaya selamat? Ikuti trend yang berlangsung waktu itu. Jika trend-nya adalah naik (uptrend), hingga plan yang amat masuk akal merupakan memilih wilayah buy (beli). Sebaliknya kalo trend-nya merupakan turun (downtrend), hingga teknik yang benar-benar tidak beresiko yakni memeriksa area sell (jual).
Kalau sideway bagaimana? Ada dua pilihan: tunggu sampai trend-nya pasti (ini sangat aman), atau “bermain tik-tok”, adalah sell dekat tahanan atas dgn kata lain buy dekat support.
ANALISA FOREX HARIAN GRATIS
3. Pahami draf tahanan bawah dengan resistance
Kalau Anda mengamati pergerakan harga, Anda hendak menjumpai bahwa harga nggak sempat bergerak dalam garis lurus. Selamanya ada wkt momen price berhenti bergerak naik, utk lalu lagi bergerak turun. Sebaliknya ada juga masa tempo price berhenti turun beserta lalu lagi naik.
Tempat-tempat “berhentinya” price itu kita sebut saja dgn nama “penahan” alias “tahanan”. Nah, selanjutnya kita hendak mengidentifikasi 2 rupa “penahan” pergerakan value itu, merupakan yang dikenal dengan dengan support bersama resistance.
Ada proses tidak ribet dlm menjelaskan support dan tahanan atas ini. Bayangkan Anda sedang berada dalam sebuah tempat yg puguh mempunyai lantai dengan langit-langit. Di tangan Anda ada sebuah benda, contohnya bola. K'Lo Anda melemparkan bola tersebut ke arah langit-langit, gede prospeknya bola tersebut akan kembali turun krn tertahan oleh langit-langit. Sebaliknya, k'lo bola tersebut Anda jatuhkan ke lantai, besar probabilitas bola tersebut mau memantul karena ditahan oleh lantai.
ANALISA FOREX HARIAN GRATIS
Playing ball
Support berprofesi sebagaimana lantai. Jenjang support menahan jatuhnya harga. Sedangkan tahanan atas bekerja serupa langit-langit kamar tersebut, yg menahan naiknya pergerakan harga. Itulah sebabnya jenjang terbaik untuk mengambil bagian pesan (buy) merupakan di area support, karna besar berkesempatan harga hendak kembali bergerak naik dari sana. Sebaliknya, ambang terbagus untuk mengambil bagian jual (sell) merupakan daerah resistance, karna gede kemungkinan harga mau lagi bergerak turun selesai tertahan oleh resistance.
Meskipun demikian, tahanan bawah beserta resistance ini enggak selamanya dpt menahan pergerakan harga. Ada kalanya pergerakan nilai begitu hebatnya sehingga sanggup menembus pertahanan tahanan bawah alias resistance.
